Peta Detil Pertama Batas Magnetik Matahari Terungkap

9

Para ilmuwan telah membuat peta permukaan Alfén Matahari yang paling akurat – titik di mana pengaruh magnet Matahari melemah, sehingga angin matahari dapat keluar dengan bebas. Batas ini menentukan pergeseran fisika atmosfer matahari dari aliran keluar yang dikontrol secara magnetis ke aliran keluar yang tidak terikat, sebuah perbedaan penting untuk memahami cuaca luar angkasa dan perilaku bintang kita.

Memetakan Tepi Matahari yang Tak Terlihat

Peta tersebut dibuat menggunakan data dari beberapa pesawat ruang angkasa, termasuk Parker Solar Probe milik NASA, yang telah berulang kali terjun ke atmosfer matahari. Selama beberapa dekade, para ilmuwan mengetahui keberadaan permukaan Alfvén, namun tidak memiliki pengukuran langsung dan berkelanjutan. Peta baru ini tidak hanya merinci bentuknya tetapi juga perubahannya seiring berjalannya waktu, khususnya selama paruh pertama Siklus Matahari 25 – siklus aktivitas Matahari selama 11 tahun.

Mengapa ini penting: Permukaan Alfvén bukan sekadar keingintahuan akademis. Ini mengatur bagaimana materi matahari berinteraksi dengan Bumi dan planet lain. Fluktuasi batas ini secara langsung mempengaruhi cuaca antariksa, yang dapat mengganggu komunikasi, jaringan listrik, dan operasi satelit.

Temuan Penting dari Peta Baru

Studi tersebut mengungkapkan bahwa permukaan Alfvén mengembang dan berkontraksi dengan aktivitas matahari. Saat Matahari memasuki aktivitas puncak (matahari maksimum), batasnya bertambah sekitar 30% dibandingkan ketinggian rata-ratanya. Peta menunjukkan permukaannya tidak mulus; ia menampilkan tonjolan dan paku, yang mencerminkan sifat atmosfer matahari yang bergejolak.

“Pekerjaan ini menunjukkan tanpa keraguan bahwa Parker Solar Probe menyelam jauh di setiap orbit ke wilayah tempat lahirnya angin matahari,” kata astronom Michael Stevens dari Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian.

Ini adalah pertama kalinya para peneliti dapat mengkonfirmasi prediksi perilaku permukaan secara langsung melalui pengukuran di lapangan. Parker Solar Probe, yang menjelajah lebih dekat ke Matahari dibandingkan pesawat ruang angkasa mana pun sebelumnya, telah memberikan data yang belum pernah ada sebelumnya mengenai dinamika di bawah permukaan Alfvén.

Implikasinya di Luar Tata Surya Kita

Memahami permukaan Alfvén tidak terbatas pada mempelajari Matahari kita. Konsep ini juga berlaku untuk bintang lain. Bintang-bintang yang lebih aktif secara magnetis kemungkinan besar memiliki batas Alfén yang lebih besar, yang secara signifikan dapat mempengaruhi kelayakhunian planet-planet di dekatnya. Medan magnet yang kuat dapat mendorong permukaan Alfvén keluar, berpotensi mensterilkan dunia yang mengorbit terlalu dekat.

Batas yang baru dipetakan ini akan membantu para ilmuwan dalam mengungkap misteri korona Matahari – lapisan terluar atmosfernya. Peta ini menyediakan alat penting untuk penelitian masa depan, memungkinkan pemodelan dan prediksi aktivitas matahari yang lebih akurat.

Kesimpulan: Peta detail pertama permukaan Alfvén Matahari merupakan pencapaian penting dalam astrofisika. Dengan mengukur secara langsung batas-batas penting ini, para peneliti telah memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fisika matahari dan dampaknya terhadap lingkungan luar angkasa kita, sehingga membuka jalan bagi prakiraan cuaca luar angkasa yang lebih baik dan wawasan tentang kelayakhunian planet ekstrasurya.

Artikulli paraprakKomet Antarbintang 3I/ATLAS: Cara Melacak Lintasan Bersejarahnya
Artikulli tjetërPanduan Hadiah Terbaik untuk Penggemar Luar Angkasa Musim Liburan Ini