Penyakit Gusi Dapat Merusak Bagian Putih Otak: Apa Artinya Bagi Anda

37

Sebuah hubungan yang mengejutkan telah muncul antara kesehatan mulut dan kesehatan otak: penelitian baru menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara penyakit gusi dan kerusakan pada materi putih otak – jaringan penting yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan sinyal ke seluruh sistem saraf pusat. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, temuan ini menyoroti potensi konsekuensi dari mengabaikan mulut kita dan menggarisbawahi pentingnya kebersihan mulut yang baik.

Hiperintensitas materi putih (WMHs) sering dianggap sebagai indikator utama penyakit pembuluh darah kecil serebral (CSVD), suatu kondisi yang memengaruhi pembuluh darah di otak dan meningkatkan risiko stroke dan penurunan kognitif. Studi baru ini, yang dipimpin oleh para peneliti di University of South Carolina, berfokus pada WMH untuk mengeksplorasi potensi hubungan antara penyakit gusi dan kesehatan otak.

Tim menganalisis catatan gigi dan pemindaian otak dari 1.143 orang dewasa. Mereka menemukan bahwa individu yang didiagnosis dengan penyakit periodontal (penyakit gusi), yang mempengaruhi sekitar setengah dari seluruh orang dewasa di AS, memiliki rata-rata volume WMH yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Secara khusus, orang dengan penyakit gusi menunjukkan peningkatan hampir 56% kemungkinan mengalami kerusakan materi putih yang parah, yang diukur dengan WMHs.

Meskipun hal ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat secara pasti, hal ini menunjukkan bahwa peradangan yang terus-menerus di dalam mulut – yang merupakan ciri khas penyakit gusi – dapat berkontribusi terhadap perubahan berbahaya pada otak. Menariknya, penelitian ini tidak menemukan hubungan langsung antara penyakit gusi dan penanda CSVD lainnya, sehingga menunjukkan mungkin ada mekanisme spesifik yang berperan.

“Ini adalah alasan kuat bagi dokter gigi untuk lebih memperhatikan kesehatan pasiennya secara keseluruhan,” kata Souvik Sen, peneliti utama dan ahli saraf vaskular di University of South Carolina. “Penyakit gusi dapat dicegah dan diobati. Jika hubungan ini tetap ada dalam penelitian di masa depan, penanganan peradangan mulut dapat menawarkan strategi baru untuk mengurangi penyakit pembuluh darah kecil otak.”

Peradangan Kronis: Potensi Pelakunya

Penelitian ini semakin menambah bukti yang menunjukkan bahwa peradangan kronis – yaitu respons imun yang terlalu aktif yang menetap di dalam tubuh – dapat menyebarkan efek merusaknya ke berbagai organ dan sistem.

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara peradangan kronis dan berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan bahkan jenis kanker tertentu. Kini, penelitian baru ini menambah daftar kesehatan otak. Ada kemungkinan bahwa peradangan yang terus-menerus pada gusi memicu serangkaian kejadian, mengirimkan sinyal peradangan ke seluruh tubuh yang pada akhirnya mencapai pembuluh darah halus di otak.

Mengapa Ini Penting

Memahami hubungan antara kesehatan mulut dan otak memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat. Mayoritas orang dewasa di negara maju mengalami beberapa bentuk penyakit gusi.

“Menjaga kesehatan mulut dapat mendukung otak yang lebih sehat,” kata Sen, menekankan pentingnya tindakan pencegahan seperti pemeriksaan gigi secara teratur, menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, dan membersihkan gigi dengan benang. Praktik sederhana ini dapat memainkan peran penting dalam mengurangi risiko penurunan kognitif dan stroke di kemudian hari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan mekanisme pasti yang terlibat, namun untuk saat ini, penelitian ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat: merawat gigi dan gusi lebih dari sekedar senyuman cerah – hal ini mungkin juga penting untuk menjaga kesehatan otak Anda.

Попередня статтяDua Puncak Mengejutkan: Saat Penuaan Manusia Berakselerasi Paling Pesat
Наступна статтяSaksikan Pertunjukannya: Puncak Hujan Meteor Taurid Minggu Ini